Clock

Sabtu, 25 Desember 2010

Yummy...Mie Ramen Khas Negeri Sakura

Nah… kali ini kita akan bahas tentang ramen yang terkenal dari negeri sakura (ingat ramen jadi ingat sama Naruto ^^)



Ramen (拉麺;ラーメン) adalah masakan mi kuah Jepang yang berasal dariCina. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (中華そばsoba dari Cina) atau shina soba (支那そば) karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mi.

Ciri khas
Rebusan mi hasil buatan tangan atau buatan mesin diceburkan ke dalam sebuah mangkuk berisi kuah yang dibuat dari berbagai jenis kaldu(umumnya dengan dasar kaldu babi, jadi untuk para muslim hati-hati ya kalau mau makan mie ramen pilih yang benar-benar halal baik dari mie, kuah, ataupun tambahan pelengkap lainnya). Pada umumnya chasiu,menma, dan irisan daun bawang ditambahkan di atas mi sebagai lauk atau penyedap.
Mi yang biasanya berwarna kuning dibuat dari terigu dengan kadar glutentinggi ditambah air dan bahan kimia tambahan seperti potasium karbonat,natrium karbonat dan kadang-kadang asam fosfat. Bahan-bahan kimia yang bersifat alkali mengubah sifat alami gluten dalam tepung terigu dan membuat mi menjadi kenyal sekaligus mengaktifkan senyawa flavonoid yang terkandung dalam tepung terigu sehingga mi berwarna kuning. Perbandingan air dan tepung terigu adalah kira-kira 1 : 35%, semakin banyak air maka semakin lunak pula mi yang dihasilkan.
Pada zaman dulu pembuatan mi di Cina menggunakan air asin dari danau Kan di pedalaman Mongolia yang mengandung garam mineral alami. Di Jepang, bahan kimia tambahan untuk membuat mi sampai sekarang ini masih disebut kansui (鹹水, secara harafiah: air dari Danau Kan). SeusaiPerang Dunia II, bahan kimia tambahan untuk mi yang berbahaya untuk kesehatan banyak beredar di pasaran, tapi sekarang bahan kimia tambahan sudah diatur dalam standar JAS. Bahan kimia tambahan untuk mi juga mempunyai bau tidak enak yang sering tidak disukai orang, sehingga di Jepang juga dibuat mi yang menggunakan telur sebagai pengganti bahan kimia.
Di atas ramen umumnya ditambahkan penyedap berupa beraneka ragam lauk seperti: chasiumenma, telur rebus, sayuran hijau (seperti bayam), irisan daun bawang, nori, atau narutomaki sebagai hiasan. Telur rebus untuk ramen biasanya berwarna coklat karena direbus di dalam kuah bekas rebusan chasiu. Sayuran sekaligus penyedap yang paling umum untuk ramen adalah irisan daun bawang. Sebelum ditambahkan ke dalam ramen, sebagian penjual ramen lebih dulu menggoreng irisan daun bawang di dalam minyak goreng.
Kuah
Ramen adalah makanan rakyat banyak di Jepang. Kuah ramen mempunyai banyak sekali variasi rasa yang ditentukan oleh jenis kaldu yang digunakan, bumbu dan lauk yang ditambahkan di atas mi. Bahan-bahan produksi lokal dari berbagai daerah sering digunakan untuk menghasilkan rasa lokal yang khas dan disukai penduduk setempat.
Kaldu untuk kuah bisa diambil dari campuran berbagai bahan seperti tulangbabi, tulang sapi, tulang ayamkatsuobushisababushiniboshikonbu, kacang kedelai gongseng, shiitakebawang bombay atau daun bawang.
Ramen bisa digolongkan berdasarkan jenis-jenis kuah misalnya kuah rasakecap asin, kuah rasa tonkotsu (tulang babi), rasa shio (garam), dan rasamiso



Sejarah
Menurut catatan sejarah Tokugawa Mitsukuni (Mito Komon) sering disebut sebagai orang Jepang yang pertama kali makan ramen. Masakan mi kuah ala Cina pertama kali dihidangkan untuk Tokugawa Mitsukuni. Pembuatnya adalah seorang ilmuwan Konghucu dalam pengasingan dari Dinasti Mingyang diundang untuk datang ke Domain Mito.
Ramen diperkirakan mulai dinikmati rakyat banyak pada zaman Meiji. Pada waktu itu, ramen sudah masuk ke dalam menu berbagau rumah makan di kawasan permukiman keturunan Cina di Kobe dan Yokohama. Setelah itu, pada zaman Taisho, penjual mi di Hokkaido sudah menjual ramen seperti ramen yang dikenal orang sekarang ini.
Di Jepang, mi kuah umumnya terdiri dari dua aliran:
  • Mi kuah dalam menu rumah makan yang dikelola imigran dari Cina, misalnya mi kuah dengan tauge, mi kuah tanpa lauk (tanmen), mipangsit kuah, atau mi ala Kanton. Ramen dengan rasa miso atau rasashio juga dicantumkan dalam menu.
  • Mi kuah oleh pedagang kaki lima di waktu malam yang kemudian membuka rumah makan ramen. Pedagang kaki lima yang berkeliling menjajakan ramen dengan gerobak dorong sudah ada di Jepang sejak zaman Edo. Penjual ramen berkeliling memakai gerobak sambil meniup terompet charamela. Lagu yang dibunyikan adalah nada "sol la si - sol la - sol la si la sol la -". Oleh karena itu, penjual ramen keliling dalam bahasa Jepang sering disebut charamela. Pedagang keliling zaman sekarang sudah menggunakan pemutar rekaman sebagai pengganti charamela. Selain itu, pedagang ramen sering menggunakan mobil dan membawa kursi untuk berdagang di tempat ramai.
Setiap daerah atau kota di Jepang biasanya memiliki masakan ramen khas yang dipakai sebagai daya tarik pariwisata. Tradisi ramen lokal berasal dari usaha membangkitkan perekonomian daerah pada tahun 1980-an. Salah satu di antaranya dengan mempromosikan keunikan ramen khas masing-masing daerah di Jepang. Promosi juga dilakukan lewat artikel di berbagai majalah. Salah satu promosi yang dianggap paling berhasil adalah promosi sapporo ramen. Wisatawan dalam negeri beramai-ramai mengunjungiHokkaido untuk makan sapporo ramen. Keunikan ramen khas daerah memiliki nilai komersial yang tinggi. Di Jepang terdapat banyak sekali buku-buku laris mengenai ramen. Biro perjalanan juga menawarkan paket wisata untuk berkeliling menikmati ramen dari penjual ramen terkenal.

Karena kita berada di Indonesia, kita akan sulit menemukan makanan ini. Tapi jangan khawatir karena ada Mie Ayam khas Indonesia yang halal, enak, mengenyangkan, selain itu harganya tentu terjangkau ^^.

Kamis, 23 Desember 2010

hmmm...Minuman Coklat Panas Cocok Untuk Musim Dingin


Cokelat Panas
Bahan-Bahan :
1/2 gelas susu tanpa lemak
1-2 sendok makan gula
1 1/2 sendok makan cokelat masak
1 gelas air mendidih
Cara Mengolah :
1. Campurkan susu, gula dan cokelat dalam sebuah mug atau gelas.
2. Masukkan air mendidih, aduk rata.
3. Hias dengan krim (whipped cream), sesuai selera.
4. Sajikan hangat.
5. Disajikan Untuk : 1 Orang
6. Perkiraan Waktu Pembuatan : 15 menit

Nusantara Asal Peradaban Dunia : Atlantis Peradaban Modern Yang Tenggelam Itu Diyakini Ada Di Laut Sunda

Nusantara Asal Peradaban Dunia?
ATAP bangunan itu sangat khas. Disebut tongkonan, rumah adat Toraja menjadi salah satu arsitektur tradisional paling gampang dikenal di Indonesia. Materialnya uru, kayu lokal yang seawet jati. Arahnya selalu utara. Atapnya melengkung.

Meski orang Toraja tinggal di pegunungan, atap lengkung indah itu ternyata terkait dengan citra lautan atau perairan. Bentuk rumah dengan atap lengkung itu menggambarkan perahu.

"Model atap itu menggambarkan perahu yang digunakan Puang Buralangi pada saat berlayar ke Toraja, ribuan tahun silam," kata C.F. Palimbong, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Toraja-Toraja Utara, kepada Tempo beberapa waktu lalu. Dalam mitologi Toraja, Puang Buralangi adalah manusia pertama yang diciptakan Tuhan.

Buralangi ini diciptakan Tuhan di bagian utara langit dan kemudian diturunkan di daerah yang disebut Pongko sebelum pergi ke Toraja dan beranak-pinak di sana. Letak Pongko itu di daerah utara. Itu sebabnya, tongkonan selalu menghadap utara. Tidak ada kepastian di mana Pongko itu berada. "Pongko yang saya pahami adalah Tiongkok atau Cina," kata Palimbong.

Kisah penciptaan Buralangi juga bercerita tentang banjir besar yang merendam daerahnya. "Karena kondisi ini pulalah Puang Buralangi menggunakan perahu ke Toraja," ujarnya. Perahu ini kemudian diabadikan dalam bentuk atap rumah.


l l l

Versi lain mitologi banjir di Toraja, dengan sedikit perbedaan detail, diungkap oleh Stephen Oppenheimer beberapa pekan silam dalam sebuah diskusi di gedung LIPI, Jakarta. Saat itu ia menjelaskan teorinya yang ia tulis dalam buku setebal 800 halaman, Eden in the East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara (edisi Inggris terbit pada 1998, bahasa Indonesia bulan lalu). Inilah buku yang menarik untuk dibicarakan. Sensasional tapi argumentasinya memikat karena bersangkut-paut dengan masa lalu sejarah kita yang misterius. "Karakter khas mitologi di kawasan Indonesia dan Asia Tenggara adalah banyaknya cerita banjir," kata ilmuwan genetika dari Universitas Oxford, London, Inggris, itu.

Kisah banjir ini yang menjadi satu dasar teori Oppenheimer bahwa banyak peradaban tertua di dunia berasal dari kawasan Indonesia, terutama dari wilayah Paparan Sunda, yang sekarang sudah tenggelam menjadi Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Dasar lain yang digunakan Oppenheimer adalah pemetaan genetika.

Paparan Sunda alias Sundaland itu wilayah dataran luas yang berada di wilayah Indonesia dan sekitarnya sekarang. Sebelum dipisahkan oleh laut karena Zaman Es berakhir sekitar 6.000 tahun sebelum Masehi, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan masih menyatu dengan Asia Daratan. Daratan ini juga menghubungkan Kalimantan dengan wilayah selatan Cina.

Oppenheimer percaya, saat Paparan Sunda itu belum tenggelam, penduduknya sudah memiliki kemampuan teknologi bertani, mencari ikan, atau membuat tembikar. Kemampuan pertanian ini boleh dibilang paling tua di dunia. "Belum ada masyarakat lain (di dunia saat itu) yang bisa melakukannya," kata Oppenheimer.

Begitu Paparan Sunda direndam air secara mendadak, penduduknya menyingkir. Mereka membawa serta teknologi pertanian dan sebangsanya ini ke seluruh dunia. Ke barat, pengaruh para imigran dari wilayah Indonesia dan sekitarnya ini sampai Eropa, sedangkan ke timur sampai ke Benua Amerika dengan melewati Selat Bering, yang ribuan tahun lalu masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tidak perlu menggunakan perahu.

Menurut Oppenheimer, peradaban tua Sumeria, 5.000 tahun SM, juga dipengaruhi oleh peradaban orang-orang berpenutur Austronesia-keluarga bahasa yang mencakup bahasa-bahasa di Indonesia-dari Asia Tenggara. Selama ini para ahli sejarah menyatakan di Sumeria sistem hukum sudah dikembangkan, teknik militer sudah cukup maju karena terus terjadi perang antarkota. Roda, salah satu temuan teknologi paling berpengaruh di dunia, juga sudah diciptakan. Dan terutama huruf telah digunakan, yaitu dalam bentuk huruf paku.

Namun Oppenheimer melihat beberapa temuan dari wilayah Sumeria menunjukkan kesamaan dengan kebiasaan atau teknologi Austronesia. Gerabah yang ditemukan di Ur, salah satu kota tua Sumeria, menunjukkan beberapa kesamaan dengan gerabah di kelompok penutur Austronesia di Asia Tenggara seperti cat merah. Begitu pula, ada temuan patung-patung dengan rajah. Seni membuat rajah alias tato itu khas Austronesia. Di Sepik Tengah, Papua Nugini, beberapa suku lokal sampai kini, seperti dilihat Oppenheimer, saat bertahun-tahun menjadi dokter yang meneliti penyakit malaria di Papua Nugini, masih mempraktekkan seni membuat rajah ini.

Tidak hanya teknologi yang disebarkan para penduduk Asia Tenggara ribuan tahun silam ke berbagai penjuru dunia, tapi juga mitologi kisah banjir. Gilgamesh, kisah banjir bandang Sumeria yang memiliki kesamaan dengan banjir Nuh, menurut Oppenheimer, bertolak dari kisah tenggelamnya Paparan Sunda di wilayah Nusantara dahulu kala.

l l l

Sampai dua abad silam, cerita banjir Nuh adalah satu-satunya legenda tentang banjir besar yang dikenal dunia mutakhir. Munculnya mitologi banjir besar, yang sebagian sangat mirip kisah Nuh, baru muncul saat tablet-tablet tulisan huruf paku, semacam buku dari kerajaan tua Sumeria, ditemukan di Irak oleh Hormuzd Rassam pada 1853. Tablet-tablet itu pertama kali diterjemahkan oleh arkeolog Inggris, George Smith, pada awal 1870.

Tablet itu berisi kisah Gilgamesh, Raja Sumeria. Dalam cerita itu, Gilgamesh bertemu dengan Utnapishtim di negeri timur yang mengaku selamat dari banjir besar yang melanda negerinya karena naik perahu besar. Dalam perahu itu, ia membawa semua benih yang bisa ditanam. Setelah beberapa hari, ia melepas burung untuk mengetahui apakah sudah tampak ada daratan. Belakangan arkeolog Inggris lain, Sir Leonard Woolley, pada 1929, menyimpulkan bahwa kisah Utnapishtim dan banjir Nuh itu sama.

Rupanya Utnapishtim bukan satu-satunya kisah tentang air bah yang mirip banjir Nuh. Beberapa kisah serupa mulai teridentifikasi. Di Wales-negeri kecil yang pemerintahannya menyatu dengan Inggris-ada dongeng Danau Llion yang menyembur dan membanjirkan seluruh daratan kecuali Dwyfan dan Dwyfach. Mereka selamat dengan kapal tanpa tiang dan kembali mendiami Pulau Pridain (Britania). Kapal itu berisi sepasang binatang dari setiap makhluk hidup.

Di Lituania, ada dongeng bahwa Pramzimas, sang dewa tertinggi, sudah muak terhadap keburukan manusia sehingga mengirim Wandu dan Wejas. Karena terlalu bersemangat bekerja mengirim air bah, dalam 20 hari tersisa sangat sedikit manusia.

Tapi di Asia Tenggara dan wilayah berpenutur Austronesia lain, seperti di kepulauan Pasifik, menurut Oppenheimer, kisah banjir seperti Nabi Nuh dan Sumeria ini sangat banyak. "Mayoritas dongeng tersebut diceritakan oleh penduduk minoritas yang tinggal di pulau kecil," kata Oppenheimer. Rupanya, di pulau kecil ini, bayangan banjir selalu ada. Kisah air bah pun dianggap "kontekstual" sehingga mitologi bisa awet dan diturunkan selama ribuan tahun.

Di Tahiti, misalnya, ada kisah banjir setinggi gunung, selama sepuluh hari. Jelas bukan tsunami, yang mungkin sudah dikenal di daerah itu, karena lamanya sampai 10 hari. Adapun suku Ami, salah satu suku pribumi di Taiwan, memiliki ciri sama dengan dongeng di Tibet-Burma dan Austro-Asiatik di India Timur. Kisahnya tentang banjir bandang yang singkat, menyelamatkan diri dengan kotak kayu, mendarat di gunung, dan inses orang yang selamat.

Selain tema air bah, yang memiliki sejumlah kemiripan adalah mitologi proses penciptaan dunia serta Habil dan Qabil. Bagi Oppenheimer, hal-hal ini bukan kebetulan. Karena itu, sumbernya pasti dari satu wilayah dan wilayah tersebut, menurut dia, ada kemungkinan di Asia Tenggara. "Mitos banjir pasti datang dari Kepulauan Asia Tenggara-dari kawasan Nusantara, yang kehilangan sebagian besar daratan (setelah Zaman Es berakhir)," tutur Oppenheimer dalam bukunya.

Apalagi kadang kesamaan mitologi ini disertai jejak genetika. Kisah Kalevala, misalnya, berasal dari Finlandia. Dan di negeri itu-serta sejumlah wilayah Eropa utara lain, seperti Estonia-ditemukan jejak-jejak genetis yang serupa dengan Asia Tenggara.

l l l

Dalam peta Journey of Mankind (Perjalanan Umat Manusia) yang dipaparkan di salah satu situs Internet, Oppenheimer memaparkan teori yang dipercaya sebagian besar ahli dunia tentang persebaran manusia sejak lahir di tanah Afrika sekitar 170 ribu tahun silam. Ini adalah persebaran manusia modern, Homo sapiens.

Pada 90-85 ribu tahun silam, sekelompok manusia meninggalkan Afrika ke timur, lewat Laut Merah. Dalam 10 ribu tahun, mereka terus bergeser mengikuti garis pantai Asia hingga sampai ke pantai di Cina.

Setelah Toba meledak-ledakan gunung terbesar yang diketahui umat manusia sekarang sehingga menyisakan Danau Toba-sekitar 74 ribu tahun silam, penduduk di Asia Tenggara menyebar hingga ke Papua dan Australia serta sebagian ada yang kembali ke barat, ke India. Wilayah Asia Tenggara kemudian dihuni orang yang menjadi nenek moyang Austronesia. Mereka inilah yang terkena banjir dan, menurut Oppenheimer, melakukan arus balik perjalanan mempengaruhi negeri-negeri jauh sampai ke Eropa.

Teori ini bertentangan dengan penyebaran Austronesia yang semula dipercaya berasal dari Taiwan. Teori Taiwan sebagai asal-muasal orang Austronesia, disebut teori Out of Taiwan, dibuat berdasarkan pendekatan bahasa. Keluarga rumpun bahasa Melayu itu, jika dirunut, sampai ke suku-suku pribumi di Taiwan (orang Tionghoa masuk Taiwan baru mulai abad ke-17).

Menurut teori yang dikemukakan Peter Belwood pada akhir 1970-an, orang Taiwan masuk wilayah Indonesia dan sekitarnya baru pada 4.000-3.500 tahun sebelum Masehi. Batas waktu ini jauh lebih muda daripada teori Oppenheimer, yang menyatakan bahwa orang Austronesia sudah ada di wilayah ini sejak, mungkin, 50 ribu tahun silam dan mengembangkan teknologi pertanian di sini.

Arkeolog seperti Harry Truman Simanjuntak, profesor dari Universitas Indonesia, tetap memegang teori Belwood ini. "Arkeologi dan linguistik kurang mendukung (teori Oppenheimer)," katanya. Ia merujuk pada sejumlah temuan seperti tembikar yang waktunya tidak melebihi batas 4.000 tahun itu.

Harry bahkan memperkuat temuan Belwood dengan teori bahwa jalur penyebaran dari Taiwan ini tidak hanya lewat Filipina-Kalimantan, tapi juga menyusuri pantai Indocina, kemudian menyeberang ke Sumatera dan Jawa. Teori ini berdasarkan perbedaan gaya tembikar di Indocina-Sumatera-Jawa bagian tengah dengan wilayah lain.

Tapi Oppenheimer berkukuh. "Bahasa bisa menyebar, tapi orangnya (bisa jadi) tidak menyebar," katanya. Jadi mungkin saja bahasa Austronesia memang menyebar dari Taiwan, tapi penduduknya tetap yang itu-itu saja.

Selain itu, ia mengajukan temuan arkeolog Thailand yang menunjukkan bahwa peradaban di Asia Tenggara lebih tua daripada sekadar 4.000 tahun silam. Arkeolog itu, mendiang Surin Pookajorn, menemukan butir beras dari era 7.000-5.000 tahun sebelum Masehi di Semenanjung Melayu. Batas waktu ini lebih tua beberapa tahun dibanding kedatangan orang Austronesia dari Taiwan.

Oppenheimer juga merujuk pada fakta bahwa di beberapa suku di Nusa Tenggara, teknologi beras tidak muncul sampai beberapa puluh tahun lalu. Padahal beras-dan tanaman lain seperti tebu-dipandang sebagai salah satu ciri peradaban Austronesia. "Penghuni di Indonesia sudah ada di sini jauh lebih lama, jauh lebih lama dalam kerangka waktu dibanding dalam Out of Taiwan," katanya.

Dari sisi genetis, pendekatan Oppenheimer itu didukung oleh para pakar genetika. Penelitian hampir 100 ilmuwan genetika Asia, termasuk Profesor Sangkot Marzuki yang memimpin Lembaga Eijkman, sudah memetakan genetika manusia Asia. Hasilnya? "Asia Tenggara adalah pusat penyebaran (manusia modern) setelah Afrika," kata Sangkot.

Teori Oppenheimer memang tidak sedramatis teori mendiang Arysio Nunes dos Santos, profesor fisika nuklir dari Brasil, yang menulis bahwa negeri Atlantis, seperti yang dikisahkan Plato, ada di wilayah Paparan Sunda itu. Seperti dikatakan Harry Truman Simanjuntak, teori Oppenheimer, meski ditentangnya, lebih masuk akal.

Kamis, 09 Desember 2010

Prince of Tennis OVA Episode 25 part 3

Prince Of Tennis Ova 25 Part 2/2 - Ryoma vs Yukimura

Prince Of Tennis Ova 25 Part 1/2 - Ryoma vs Yukimura

Jumat, 03 Desember 2010

SEKATEN










SEKATEN
(Syahadatain)

Pangetan sekaten ingkang dipunkawontenaken saben warsa ing keraton Surakarta ingkang awujud Mikul Dhuwur Mendhem Jero saking keraton ingkang dipuntujukaken kagem perjuanganipun wali sanga ingkang sampun kasil nyebaraken tuntunan  Nabi Muhammad SAW. Kangge kawigatosan dakwah, dening para wali ing Demak, miyosipun Nabi punika dipunpangeti satunggal minggu, saking tanggal 5-15 Rabingulawal, pangetan punika dipunwastani Maulid Nabi, ananging saking para wali dipunwastani sekaten asalipun saking tembung syahadatain  (dua kalimat Syahadat, yakni persaksian manusia muslim bahwa Tida Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah  Utusan Allah).
TUNTUNAN
Sekaten dipunkawontenaken kangge pangormatan miyosipun tuntunan kangge manungsa, inkang kedah dipunrungokake ing pelosok masyarakat ngantos sadhangunipun. Masyarakat ingkang rawuh wonten ing sekatenan punika boten namung kepengin pikanthuk berkah saking tuntunan punika ingkang buktinipun kauripan manungsa punika saged bungah lair lan bator.
Semangat pangetan sekaten boten namung pangetan kangge manungsa ingkang tujuanipun kangge ajen-inajen, ngaken idenipun piyantun sanes ngaken kaluputan ingkang legawa ugi nrima kemenangan punika ngangge raos syukur, takwa, ugi boten takabur.
Salersipun, piyantun-piyantun ingkang ngrawuhi sekaten punika dhasaripun piyantun ingkang kersa dipunatur mawi tuntunan, ngrungkebi Budi Suci lan “menghambakan diri” dhumateng Gusti ingkang akarya jagad nuju manungsa sejatos ingkang dipunkarepaken dening para wali.




TERJEMAHAN  KE  BAHASA  INDONESIA :


SEKATEN
(Syahadatain)

Perayaan Sekaten yang dilaksanakan setiap tahun di Karaton Surakarta adalah wujud Mikul Dhuwur Mendhem Jero dari Karaton terhadap perjuangan Wali Songo yang telah berhasil menyebarkan tuntunan nabi Muhammad SAW. Untuk kepentingan dakwah, oleh para wali di Demak, kelahiran Nabi tersebut diperingati selama seminggu, dari tanggal 5-15 Rabbingulawal. Peringatan yang lazim dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal dari kata Syahadatain (dua kalimat Syahadat, yakni persaksian manusia muslim bahwa Tida Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah).

TUNTUNAN

Sekaten diadakan sebagai penghormatan terhadap lahirnya tuntunan bagi manusia, yang perlu terus-menerus didengungkan ke pelosok masyarakat sampai kapanpun juga. Masyarakat yang datang ke Sekaten tidak lain hanya ingin mendapatkan pencerahan (berkah) dari tuntunan yang telah terbukti membawa manusia hidup dalam kebahagiaan lahir dan batin.

Semangat perayaan Sekaten tak lain sebuah peringatan kepada manusia untuk dapat hormat-menghormati satu sama lain, dapat mengakui ide-ide orang lain, bisa mengakui kesalahan dengan Legawa dan menerima kemenangan dengan syukur dan takwa serta tidak takabur.

Sebenarnya, orang-orang yang mendatangi Sekaten pada dasarnya adalah mereka yang mau diatur oleh tuntunan, Ngrungkebi Budi Suci dan menghambakan diri kepada Tuhan YME, menuju manusia sejati sebagaimana yang diharapkan para wali.



MUSIM - MUSIM DI JEPANG

Jepang adalah salah satu negara yang mempunyai empat musim.
Jangka waktu antara 4 musim tersebut, kurang lebih 3 bulan.
4 musim itu adalah, Musim Semi (Spring, 春, haru) Musim Panas (Summer, 夏, natsu) Musim Gugur (Autumn, 秋, aki) Musim Dingin (Winter, 冬, fuyu).


Musim Semi dimulai sekitar bulan Maret, dan orang Jepang menyambutnya dengan gembira, karena hari-hari dingin dan tidak bersahabat telah berakhir. Musim Semi ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon plum (梅, ume). Dan setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup-kuncup bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura (桜).



Musim Panas diawali dengan musim hujan sekitar seminggu, yang disebut Tsuyu (梅雨). Musim Panas di Jepang bisa mencapai suhu maximum 35oC, dengan kelembapan lebih dari 90%. So, gag perlu olahraga angkat besi, dengan duduk diam saja, sudah sukses membuat kita mengeluarkan keringat. Musim Panas dimulai sekitar bulan Juni ditandai dengan pohon-pohon hijau dan nyanyian ribut serangga yang bernama ‘Semi’. Sekolah di Jepang memberi libur Musim Panas sekitar sebulan. Salah satu aktivitas yang disukai kaum muda Jepang di Musim Panas adalah bermain ke pantai dan ke laut. Meski di tiap musim juga diadakan festival, Musim Panas adalah musim dengan jumlah festival terbanyak dan tersemarak.


Musim Gugur, ditandai dengan mulai rontoknya dedaunan di pohon-pohon, dan berakhirnya hari panas dan lembab. Berawal sekitar bulan September. Musim ini terkenal dengan daun yang berubah warna jadi kuning, merah, oranye, dan disebut Momiji (紅葉). Para binatang liar seperti beruang, mengumpulkan persediaan makanan untuk ditimbun selama mereka tidur jangka lama di Musim Dingin.




Musim Dingin, ditandai dengan turunnya butir-butir salju pertama di awal Desember. Di jaman dulu, Musim Dingin ini adalah musim yang paling berat, dan mungkin paling banyak menelan korban jiwa karena ganasnya cobaan alam dengan hawa dingin dan badai salju. Di beberapa daerah seperti Hokkaido di utara, suhu udara bisa mencapai -20oC. Rata-rata aktivitas orang-orang Jepang di musim dingin ini, adalah bermain ski, snowboard, dan es skating. Serta Onsen / hot spring (Pemandian air panas).

Minggu, 21 November 2010

Berryz koubou - Special Generation[6th single][Dance shot]

L'Arc~en~Ciel NEXUS 4 PV HQ

KAT-TUN new PV——YOU

Senin, 01 November 2010

GAMELAN

Filsafat gamelan minangka pralambang wujud karukunan awit gumalanging sewanten awit saking manunggaling sawetahing cacah pirantos gamelan.
Gamelan inggih pralambang tata krama, sopan santun lan unggah-ungguh.









Tuladhanipun:
1. Saru menawi nglangkahi gamelan.
2. Mungelaken gamelan prayogi sila utawi timpuh.
3. Mungelaken gamelan kedah (tumpak ninah) kalem.
4. Rasukan kedah sopan lan resik.
5. Wicara kedah tumata.
Gamelan kaperang dados titi laras:
1. Titi laras slendro (wirama asli jawi, hindu, budha).
2. Titi laras pelog (wirama akulturasi hindu, jawi, budha lan islam).
Perangan wirama gamelan:
1. Lancaran inggih punika gendhing-gendhing dasar kangge tiyang anyar.
Tuladha:
• Lancaran udan mas.
• Lancaran kebo giro.
• Lancaran kodok ngorek.
• Lancaran manyar sewu.
• Lancaran blendrong.
2. Lelagon dolanan
Tuladha:
• Suwe ora jamu.
• Cublak-cublak suweng.
3. Ketawang inggih punika gendhing-gendhingipun alus
Tuladha:
• Puspa giwang.
• Puspa warna.
• Suba kastawa.
• Ladrang mugi rahayu.

Senin, 25 Oktober 2010

INDONESIA





Indonesia is a tropical country made up entirely of islands. How many islands? It’s got more than 13,600 of them! Tigers, pythons, and crocodiles live in thick rain forests that cover some of the islands. Towering mountains and active volcanoes rise across Indonesia, the world’s largest island nation.
People live on about half of Indonesia’s islands. The main islands include Java, Sumatra, and Sulawesi. Thousands of Indonesia’s smaller islands are little more than tiny dots of land. Indonesia also owns parts of the islands of Borneo, New Guinea, and Timor. Many Indonesians use boats for fishing and traveling between the islands.
Facts About Indonesia


Official name Republic of Indonesia
Capital Jakarta
Official language Bahasa Indonesia
Population 238,000,000 people
Rank among countries in population 4th
Major cities Jakarta, Bandung, Surabaya
Area 735,000 square miles
1,900,000 square kilometers
Rank among countries in area 15th
Highest point Mt. Jaya
16,503 feet/5,030 meters
Currency Indonesian rupiah


WHERE IS INDONESIA?
The Indonesian islands lie near the equator, the imaginary line that encircles Earth around its middle. They stretch for thousands of miles, from the Malay Peninsula almost to Australia. The islands form a chain that separates the Indian and Pacific oceans.
PEOPLE OF INDONESIA
For centuries, traders sailing between India and China had to pass through Indonesian waters. Most traders sailed through the Straits of Malacca, a narrow waterway between Sumatra and Malaysia. Over time, many different people settled in Indonesia. The islands have many native tribes, too. Today, about 300 different languages are spoken across Indonesia.
Indonesia is the world’s fourth most populous country, after China, India, and the United States. Some Indonesian islands are very crowded. More than half of Indonesia’s 238 million people live on just one island, Java. Java covers an area about the size of New York state. Jakarta, Indonesia’s capital and largest city, is located on Java.
TROPICAL WEATHER
Indonesia is in the tropics, so the climate is hot and humid all year round. Instead of hot and cold seasons, Indonesia has wet seasons and dry seasons.
Winds called monsoons cause Indonesia’s wet and dry seasons. From November through March, the winds carry heavy rains to Indonesia. From June to October, the winds bring dry air to the islands.
MOUNTAINS AND VOLCANOES
Mountains and volcanoes cover much of Indonesia. In fact, Indonesia has more volcanoes than any other place in the world. Volcanoes rise on all the major islands except Borneo and New Guinea. A volcano erupts somewhere in Indonesia at least once a year.
Many Indonesian people live near volcanoes. That’s because volcanic ash (dust that falls from the air after an eruption) makes the soil good for farming. When volcanoes erupt, they can kill many people.
KRAKATAU
One of the worst volcanic eruptions in history occurred in Indonesia. In 1883, a volcano blew up the island of Krakatau. The eruption caused huge tsunamis (tidal waves) that killed thousands of people. The explosion made one of history’s loudest noises. It could be heard 3,000 miles (4,800 kilometers) away!
UNUSUAL ANIMALS
Wildlife flourishes in Indonesia, especially on islands where few people live. Indonesia is home to many rare animals, including rhinoceroses, elephants, and dwarf buffaloes. Brightly colored parrots, parakeets, and birds of paradise can be seen in the tropical forests.
The dangerous Komodo dragon, the world’s largest lizard, lives only on several small Indonesian islands, including the island of Komodo. It can grow more than 10 feet (3 meters) long and weigh 365 pounds (165 kilograms)!
Another rare animal found only in Indonesia is an ape called the orangutan. The name orangutan means “man of the jungle” in the Malay language. Orangutans spend most of their time in trees. Today, orangutans are endangered because Indonesian loggers have cut down so much of the tropical forest.
THE SPICE ISLANDS
Long ago, Indonesia was famous for its spices. Part of Indonesia was known as the Spice Islands. The people of Europe greatly prized the spices of Indonesia. Merchants carried the spices back to Europe, where black pepper was more valuable than gold!
Europeans fought over Indonesia throughout the 1500s and early 1600s. The Dutch eventually won, and they took control of Indonesia. The Dutch forced Indonesian people to grow spices and other valuable crops, and they took all the wealth back to Europe. Indonesia did not gain its freedom until 1949.
CUSTOMS OF INDONESIA
Rice is the main food of Indonesians. Rice is grown throughout Indonesia, and it is usually eaten at every meal. Black tea is a popular beverage.
One of Indonesia’s best-known arts is called batik. It’s a method of dyeing cloth to make beautiful patterns. Batik is cloth painted with melted wax and then dyed. The waxed areas do not absorb the dye. When the wax is removed, the patterns remain.
Puppet shows are another famous art form of Indonesia. The puppets are usually made from wood or leather. Yet the audience never sees the puppets. The puppeteer moves the puppets behind a white screen to act out a story. The audience sits on the other side. It sees only the shadows of the puppets on the screen.
HINDUISM AND ISLAM
The shadow puppet plays often tell stories from Hindu poems. The people of Bali, a small Indonesian island, follow a form of Hinduism. Hinduism is a religion that came to Bali from India. Hinduism has greatly influenced the culture of Indonesia.
Yet most Indonesians are not Hindus. They are Muslims, or followers of Islam. In fact, nearly 90 percent of Indonesians are Muslim. That makes Indonesia the largest Muslim country in the world.

Mengapa Penguin Dapat Hidup di Daerah Dingin?

Beberapa hewan ada yang dapat hidup di daerah kutub yang dingin. Contohnya, penguin dan beruang kutub. Mengapa mereka dapat bertahan di daerah dingin?






 Hewan tersebut memiliki sel lemak khusus yang dapat menghangatkan tubuh mereka ketika dingin. Sel lemak tersebut berfungsi mengubah energi dari lemak yang dipecah menjadi panas dalam bentuk ATP. Panas yang dihasilkan tersebut berfungsi menghangatkan tubuh penguin. Dalam tubuh penguin terjadi reaksi metabolisme eksoterm untuk mengatur suhu tubuh.

Rabu, 20 Oktober 2010

Fenomena Awan Aneh Sebelum Gempa Mengapa bisa muncul awan aneh, apakah benar terkait gempa ?










Awan berbentuk aneh yang memanjang membelah langit beberapa kali terlihat saat terjadinya gempa besar di Indonesia. Mengapa bisa muncul awan aneh, apakah benar terkait gempa?

Awan yang berbentuk unik ini beberapa kali terlihat saat gempa di Yogyakarta. Sebagian warga Bantul sebelum gempa yang meluntuhlantakkan sebagian Kota Gudeg dan Jawa Tengah pada Juli 2006.

Awan ini kemudian terlihat lagi pada Rabu, 12 Juli 2006 tengah malam. Awan itu terlihat jelas sekali karena ketika itu di langit sedang terang bulan. Kemunculan awan ini tentu saja membuat sebagian warga khawatir akan terjadinya gempa.

Begitu juga saat gempa di Sumatera Barat pada 30 September 2009 lau. Fenomena awan aneh ini terlihat kembali. Awan seperti ini pernah terlihat sebelum gempa besar di Kobe, Jepang, 17 Januari 1995 silam.

Lalu fenomena apakah awan panjang dan aneh ini? Dalam sejumlah blog, soal awan aneh ini menjadi perbincangan hangat. Di hampir di setiap milist pernah membicarakan masalah ini.

Begitu juga dalam tayangan soal gempa di Fuji TV mungkin menjadi jawabannya. Dalam tayangan itu disebutkan salah satu ciri terjadinya gempa adalah adanya awan yang memanjang.

Selama ini gempa sulit diprediksi, dan mungkin dengan adanya fenomena awan ini bisa menjadi tanda yang harus diwaspadai akan terjadinya gempa.

Jika melihat ke langit ada awan yang berbentuk aneh seperti angin puting beliung atau seperti pohon atau seperti batang yang bentuknya vertikal kemungkinan besar itu adalah awan yang disebut Awan Gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.

Awan seperti ini pernah terlihat sebelum gempa besar menerpa Kobe, 17 Januari 1995 lalu. Sebelumnya di tahun 1993, awan gempa terlihat satu hari sebelum gempa Kagoshima. Awan seperti ini juga terlihat hanya 4 jam sebelum terjadi gempa Nigata 2004.

Awan berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan sangat besar dari dalam perut bumi, sehingga menyerap daya listrik yang ada di awan.

Makanya bentuk awannya seperti tersedot ke bawah. Gelombang elektromagnetis itu sendiri terjadi akibat adanya pergeseran atau patahan lempeng bumi.
Namun ada awan seperti itu di langit juga belum tentu itu awan gempa juga. Mungkin saja karena asap pesawat jet atau memang bentuk awannya memang seperti itu karena pergerakan angin.

Jika memang terjadi awan seperti itu, coba dilakukan uji medan elektromagnetis di dalam rumah. Misalnya dengan mengecek siaran TV. Lalu coba lihat mesin fax, apakah lampunya tiba-tiba blinking atau tidak padahal lagi tidak ada transmit data.

Selain itu, coba matikan arus listrik lalu cek apakah lampu neon tetap menyala redup walaupun tidak dialiri arus listrik. Jika semua tanda itu terlihat maka besar kemungkinan tengah terjadi gelombang elektromagnetis luar biasa yang kasat mata dan tidak bisa dirasakan manusia.

Namun jika ada awan gempa di langit dan terbukti ada gelombang elektromagnetis luar biasa, belum tentu juga akan terjadi gempa. Untuk itu perlu dilihat tanda lainnya lagi.

Tanda lainnya itu adalah memperhatikan hewan-hewan. Amati apakah hewan-hewan seperti menghilang atau lari tanpa tentu arah, ataupun hewan bertingkah aneh. Insting hewan sangat tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis.

Jika tanda-tanda itu terlihat dalam waktu bersamaan, kemungkinan besar menunjukkan memang akan terjadi gempa berkekuatan besar. Sebisa mungkin segera lakukan tindakan penyelamatan diri.

Selasa, 19 Oktober 2010

Ditemukan Ikan Dengan Gigi Manusia













 Selama  ini  mungkin  gigi  ikan  cenderung  nggak  kelihatan.  Gigi  ikan  paling  terlihat,  bentuknya  mungkin  seperti  gergaji.  Dan  tu  ada  pada  ikan  seperti  Hiu.  Tapi  bagaimana  kalo ada  ikan  yang  giginya  tuh  seperti  gigi  manusia.  Tumpul,  tapi  kokoh.  Seorang   pemancing  asal  USA,   kaget  banget  ketika  hasil  pancingnya  malah  berbalik  menggigitnya  dengan   kuat.  Pas dicek,  ternyata  gigi  ikan  tersebut  nggak  beda  bentuknya  dengan  gigi  sang  pemancing.
     Lantas  ikan  apa  yang  menggigit  pemancing  tangan  asal  amrik,  Frank  Yarborough  sampe terluka.  Ternyata  jawabannya  ikan  misterius.  Nggak  seperti  ikan-ikan  danau  lainnya.  Ikan  ini memiliki  gigi  seperti  gigi  seri,  geraham  dan  taring  layaknya  manusia.  Kalo  menurut  pakar  sih,  ikan  tersebut  emang  rada  langka  kalo  hidupnya  di  air  tawar.
    Tapi  Robert  Stroud,  seorang  ahli  biologi  ikan  air  tawar  dari  Sumber  Daya  Alam  di  South  Carolina,  emang  sempat  mengirim  sampelikan  temuan  Frank.  Sampel  itu  bertujuan  untuk  menentukan  dari  spesies  apa  ikan  tersebut  berasal.  Konon  katanya,  ikan  tersebut  punya  hubungan  dekat  dengan  spesies  ikan  Bawal.  Menurut  perkiraanya,  ikan  tersebut  berasal  dari  lembah  Sungai  Amazon  di  Amerika  Selatan .  Di   Sungai   Amazon,   terdapat  ikan  yang  dikenal  ganas  Piranha.  Dan  Piranha  ternyata  masih  saudara  dekat  dengan  ikan  Bawal.  Melihat  jenisnya,  ikan  tersebut  masih  umum  dalam  lingkungan  ikan  hias.
   Saat  ini  ikan yang  menggigit  Frank  nggak  dilepas.  Melainkan  ditangkap  lalu  dibawa  pulang.  Konon  katanya  nih,  ikan  tersebut  udah  ada dalam  lemari  es  di  rumah  Frank.  Dia  masih bingung  untuk  menindak  lanjut  temuannya.  Apakah  mau  dimakan  atau  dibiarkan  aja.